Ketika
kuliah dulu ,
saya pernah menghadiri sebuah pengajian yang masih saya ingat sampai sekarang, hmmm dah hampir 15 tahun! Ceramah itu berisi tentang makna silaturahim, pembicaranya adalah Kiayi Toha Muntoha dari Krikilan Banyuwangi.
Beliau menjelaskan tentang faidah silaturahim sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadist yaitu
mendatangkan rejeki dan memperpanjang umur .
Tentang rejeki anda bisa melihatnya pada postingan saya yang lalu di sini. Sedangkan kali ini saya akan menuliskan pendapat beliau mengenai
memperpanjang umur dalam hadist silaturahim.
Memperpanjang umur yang dimaksud adalah
umur sejarah manusia. Orang yang suka silaturahim karena menjalankan sunnah Nabi s.a.w pastinya adalah orang yang secara kehidupan ruhaniahnya adalah bagus. Artinya dia termasuk orang yang mempunyai sifat
salamatush shadr atau berhati lapang, tidak suka mendendam dan maudah memaafkan kesalahan orang lain. Tentu saja kalau orang seperti itu pastinya secara kehidupan sosial juga mesti bagus, dan tentu saja dia disukai orang lain dengan sifatnya itu. Nah jika orang yang baik secara ruhaniyah dan sosial seperti itu meninggal maka tentu saja banyak orang yang merasa kehilangan kalau dia meninggal, sehingga banyak orang yang merindukan kehadirannya meskipun mungkin jasadnya sudah hancur di dalam tanah. Maka inilah yang disebut umur sejarah.