Rabu, 28 Oktober 2009

UNIK




 Entah akhir-akhir ini saya begitu nge-fans sama Sami Yusuf  –   [SY], sebenarnya saya kenal Sami sudah lama ketika mencari nasyid-nasyid yang hendak saya terjemahkan di laman web saya . Tapi waktu itu saya tidak begitu perhatian, sampai ketika selama ramadhan kemarin beberapa statisun TV menampilkan klip Habsi Rabbi [HR] . Mulanya saya kira itu lagu India – karena salah satu lokasi di dalam klipnya ada Taj Mahal. Namun setelah benar-benar saya perhatikan ternyata bukan murni lagu India apalagi munsyid-nya ternyata SY.




Saya tergelitik dengan HR, karena unik! Betapa tidak dalam satu lagu ada beberapa bahasa: Inggris, Arab, Turki dan Persia! Sejak saat itu saya berburu nasyid-nasyidnya SY, dari yang lama sampai yang terbaru You Came to Me  yang juga di terjemahkan dalam 4 bahasa. Setelah beberapa nasyid terkumpul dan saya dengarkan ternyata memang sejak semula SY konsisten dengan keunikannya. Nasheed Try Not to Cry yang dilantunkan bersama Outlandish dan didedikasikan untuk anak-anak Palestine, juga unik, terdiri dari beberapa bahasa, mulai inggris, perancis dan kalo gak salah spanyol.

Ya, SY, memang unik! Tidak hanya liriknya yang unik, tapi musiknya juga unik, ada yang ngepop dan mendayu-dayu seperti You came tome, hingga yang ngeblus kayak Mother  atau yang ngerap seperti try not to cry dan yang sangat rancak seperti kerja barengnya dengan Hamzah Robertson . Atas dasar keunikannya itulah membuat saya tertarik mengkoleksi karya-karyanya! 

Hmm ngomong-ngomong soal selera musik. Selera musik saya apa sih?
Nah itu dia yang juga membuat saya bingung, karena saya suka sebuah lagu bukan karena penyanyinya tetapi karena keunikannya. Sedangkan keunikan itu sendiri beragam, bisa liriknya yang unik – lucu misalnya, seperti Weird Al Jankovic, atau Tani Maju, Pemuda Harapan Bangsa  . Atau syairnya yang puitis dan bagus seperti Ebit, Alan Parson Project dan Beltan Fire. Atau juga musiknya yang unik, seperti Kitaro, Marillion   dan YES. Hehe..memang sebagian besar pemusik jadul, gak masalah khan ;)

Duh kok jadi ngalor ngidul, ini mau ngomongin soal menulis atau musik sih?

Sabar, sabar, innallaha ma’ashabirrin - orang sabar itu di sayang Allah. ;)

Begini saudara. Saya sering mendapatkan keluhan dari peserta pelatihan menulis yang saya bimbing yang intinya mereka tidak Pe-De gara-gara merasa tulisannya tidak baguslah, sudah pernah dibahas orang lainlah, dan macem-macem lagi yang intinya dia menghalangi dia untuk menulis!

Begitulah, kalau anda juga mengalami hal yang serupa berarti anda megalami penyakit yang banyak diderita sebagian besar orang. Jadi? Tenang saja, banyak temannya kok..hehehe.

Tapi khan namanya penyakit harus diobati khan? Terus apa obatnya orang yang nggak PD nulis?

Saya cuma sering bilang, bahwa setiap orang itu dilahirkan dengan membawa potensi masing-masing dan yang penting setiap orang di dunia ini tidak sama alias unik. Dan keunikan kita ini adalah potensi besar bagi kita untuk bisa berhasil dibidang-bidang yang hendak kita tekuni.

Keunikan manusia tidak sebatas bentuk mukanya saja yang berbeda antara satu dan yang lainnya, tetapi juga cara pandang dalam melihat dan menangkap suatu benda dan kejadian yang dialaminya. Nggak percaya?

Sekarang saya ambil contoh: ada beberapa orang sedang nonton bareng pertandingan sepak bola yang cukup seru. Kemudian setelah pertandingan bubar coba anda tanya minta mereka satu-persatu menceritakan pertandingan yang barusan mereka tonton. Saya yakin seratus persen bahwa cerita mereka antara satu dan yang lainnya tidak ada yang sama!

Ya sekali lagi tidak akan pernah sama. Mungkin inti dari yang mereka ceritakan sama, tetapi sekali lagi mereka akan berbeda ketika menceritakan kejadian itu, kalimat yang digunakan, penekanan hal-hal yang menarik, dan sebagainya!

Oke, sampai di sini jelas?

Sekarang perhatikan sinetron-sinetron yang ada di televisi kita. Hampir semua inti ceritanya sama, hanya berkisar rebutan harta, wanita, selingkuh dan semacamnya. Tetapi coba lihat judul dan alur ceritanya, berbeda-beda khan?

Begitu juga dengan novel-novel kita! Anda pernah membaca Ayat-ayat Cinta (AAC)? Bukankan itu novel cinta? Sudah berapa banyak novel yang bertema cinta yang sudah ditulis sebelum AAC?  Ribuan, atau bahkan jutaan? Tetapi kenapa AAC masih tetap memikat bahkan menjadi novel best seller begitupun ketika diangkat ke layar perak, tetap menjadi best seller padahal sebelumnya juga banyak film-film dengan tema yang sama!

Kenapa itu semua bisa terjadi? Jawabannya sekali lagi cuma satu, karena setiap penulis adalah unik! Masing-masing mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam melihat masalah cinta. Hal itu bisa disebabkan karena latar belakang suku, budaya, pendidikan dan lain sebagainya!  Akhirnya dari sudut pandang yang berbeda-beda itu maka lahirlah novel baru dengan tema yang sama!

Saya harapkan anda semakin jelas lagi sekarang, bahwa apapun yang anda tulis yakinlah bahwa hal itu tidak pernah sama dengan orang lain, meskipun dengan tema yang sama! Karena sekali lagi anda adalah unik!

Jadi? Kenapa harus tidak Pe-De menulis?

Bukankah begitu?




***


Tulisan ini adalah rangkaian tulisan dalam kolom Writing Spirit di situs SuksesTersenyum  












0 komentar:

Posting Komentar

Monggo silahkan komentar di sini :D

 

Tags

Related Resources

Site Info

Powered by FeedBurner

Followers

Writing Spirit! Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template