Minggu, 22 November 2009

NIAT




Saya selalu terkesan dan termotivasi dengan kisah-kisah orang yang hidup bersahaja tetapi mampu menoreh prestasi yang menurut saya luar biasa.

Baru-baru ini saya membaca kisah di majalah Hidayatullah tentang seorang penjual rujak yang “sukses berangkat haji” .

Menurut saya itu cerita yang luar biasa memotivasi saya. Bagaimana tidak? seorang tukang rujak yang berpenghasilan sekitar Rp. 45 ribu / hari bisa berangkat berhaji. Sementara kita yang mungkin berpenghasilan lebih dari itu masih terseok-seok untuk mengumpulkan uang untuk menabung guna tujuan yang sama, Pergi Haji!


Cerita-cerita seperti ini tidak hanya satu dua kali saya dapatkan. Sebelumnya saya juga pernah membaca tentang seorang yang bekerja serabutan juga bisa berhasil menggapai cita-citanya untuk berangkat haji!

Setelah membaca kisah-kisah tersebut biasanya saya selalu berpikir?

Mengapa mereka bisa? Sementara saya atau bahkan orang-orang lebih mampu secara finansial dari tokoh-tokoh yang saya baca tadi belum juga tercapai sampai ke tanah suci Mekkah?

Sebagai bahan refleksi diri, saya selalu mengatakan bahwa: Mungkin niat saya kurang kuat, sehingga belum diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu di rumah-Nya!

Refleksi itu senantiasa saya lakukan karena saya teringat penggalan kisah penjual rujak yang senantiasa menghadirkan kerinduan untuk pergi ke tanah suci dalam setiap kegiatannya berjualan rujak. Saking kuatnya niat itu sampai-sampai dia lupa bahwa setiap hari dia telah berjalan puluhan kilo meter menjajakan dagangannya. Luar biasa!

Ya dengan mengingat cerita itu itu saya senantiasa memperbaruhi dan menajamkan niat saya untuk menunaikan ibadah haji.

Saudara pembaca sekalian, saya juga ingin mengingatkan betapa keinginan kita untuk menulis juga sangat bergantung dari niat kita yang kuat.

Jutaan rupiah yang anda keluarkan untuk mengikuti pelatihan menulis tidak akan berarti apa-apa kalau anda tidak mempunyai niatan yang kuat untuk segera menggerakkan jari-jari anda pada tuts komputer/laptop anda!

Begitu juga alasan betapa sibukkan waktu kita sehingga tidak ada kesempatan untuk menulis!

Memang jika niatan kita tidak kuat – akan ada beribu alasan bagi kita untuk memaafkan kemalasan kita.

Pernahkah anda mendengar kisah jalan panjang kesuksesan Joni Ardianto - seorang sastrawan dari Jogja -- yang senantiasa menulis selepas bekerja sebagai tukang becak atau jadi buruh pabrik?

Atau juga keberhasilan novelis Sakti Wibowo yang hanya tamatan SMEA (SMK) dan harus menuliskan cerita-ceritanya selepas dia bekerja sebagai kuli bangunan?

Ya, memang kita sangat sibuk sehingga tidak ada waktu untuk menulis.

Tetapi pernahkah anda membaca tentang Prof Dr. Imam Suprayogo rektor UIN Maliki Malang, yang mendapatkan gelar Rektor yang paling banyak menulis buku dari MURI (Musium Rekor Indonesia). Jika anda ingin tahu intensitas beliau dalam menulis, silahkan saja jadi teman beliau di Facebook, di sana anda akan mendapat tulisan-tulisan beliau yang senantiasa di-update melalui ponselnya.

Nah pertanyaannya ada dua pertanyaan untuk kita
lebih sibuk mana sih dari pada Prof. Imam?
Atau lebih berat mana sih pekerjaan kita daripada kuli bangunan dan tukang becak?


Kalau jawaban pertama kita lebih sibuk dari Prof. Imam, maka Alhamdulillah memang kita punya alasan yang tepat untuk tidak menulis.

Sedangkan kalau jawaban untuk pertanyaan kedua, ternyata pekerjaan kita juga lebih berat dari kuli bangunan dan tukang becak, berarti juga Alhamdulillah memang kita punya alasan yang tepat untuk tidak menulis!


**********
Tulisan ini adalah rangkaian tulisan dalam kolom Writing Spirit di situs Sukses Tersenyum

3 komentar:

Lyna on 24 November 2009 pukul 05.46 mengatakan...

sangat memotivasi Pak

dikampung saya pernah terjadi
seorang nenek tukang pijit bayi dan ibu hamil
yang sudah tua, bisa menunaikan ibadah haji, dengan uang hasil memijit. Uang upah yg disimpan dibawah kasurnya selama bertahun-tahun. Beliau sudah berpulang sekarang.

tentang menulis...kadang memang mengurungkan niat untuk menulis
karena alasan : lebih memilih main sama adek

Salam buat keluarga Pak :)

Anonim mengatakan...

postingan yg baik
salam hangat selalu

Kaleem on 25 April 2022 pukul 09.47 mengatakan...

tanfolyamok

Posting Komentar

Monggo silahkan komentar di sini :D

 

Tags

Related Resources

Site Info

Powered by FeedBurner

Followers

Writing Spirit! Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template